![](https://mediakota-online.com/wp-content/uploads/2022/04/screenshot_2022-04-11-21-36-41-603299793568247591300.jpg)
Jakarta, mediakota-online.com
Kondisi terkini Ade Armando, pegiat media sosial yang juga dosen UI, yang menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan di tengah demonstrasi mahasiswa di depan DPR RI, diungkap oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.
Kapolda Metro Jaya mengatakan, Ade Armando sudah dibawa sebuah rumah sakit setelah diselamatkan polisi dari keroyokan massa.
“Kondisinya memprihatinkan. Kepalanya mengalami luka-luka. Itu akibat dipukul, ditendang, dan diinjak. Beliau sudah dalam perawatan, sudah dibawa ke rumah sakit. Kami tidak bisa sebutkan rumah sakit mana,” ujar Kapolda Metro Jaya saat menggelar konferensi pers bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Budiarto di Mapolda Metro Jaya, Senin (11/4/2022).
Menurut Fadil Imran, pihaknya sudah mengetahui siapa saja pelaku pemukulan dan pengeroyokan terhadap Ade Armando. Identitas mereka, kata Fadil, sudah dikantongi polisi.
“Kami sudah mengetahui identitas mereka, siapa saja yang pertama kali memprovokasi dan memukul, sudah ada datanya,” kata Fadil.
Diberitakan sebelumnya, Ade Armando jadi korban kericuhan unjuk rasa yang digelar di Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022).
![](https://mediakota-online.com/wp-content/uploads/2022/04/screenshot_2022-04-11-21-46-15-544911602060055262980.jpg)
Pegiat Media Sosial sekaligus akademisi Universitas Indonesia Ade Armando tampak luka-luka hingga wajahnya babak belur.
Ade Armando tampak digiring oleh anggota polisi dengan wajah penuh luka.
Bahkan tak hanya itu Ade Armando juga nyaris ditelanjangi karena tampak tak mengenakan celana.
Dalam sebuah video yang diterima, Ade Armando mengalami kejadian mengenaskan.
Wajahnya dipenuhi darah dan dia tampak tidak mengenakan celana.
Belum diketahui penyebab Ade Armando mengalami kejadian serupa.
Namun, dalam aksi tersebut, kericuhan pecah antara mahasiswa dan massa aksi lainnya.
Ade kini tengah dirawat di dalam gedung DPR RI dengan penjagaan ketat dari kepolisian.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan yang disampaikan terkait kondisi Ade Armando.
Rusuh
Demonstrasi mahasiswa dari berbagai kampus di depan gerbang DPR RI berl;angsung ricuh. Terjadi pelemparan batu terhadap aparat. Akhirnya kerumunan massa pendemo pun dibubarkan aparat keamanan, Senin (11/4/2022) sore.
Pembubaran itu menggunakan semprotan air water canon dan mengejar kerumunan mahasiswa yang bertahan di jalan.
Ditayangkan Kompas.TV, pembubaran itu dipicu oleh aksi lempar batu oleh sekelompok orang yang berada di garis depan aksi demonstrasi.
Batu sekepalan tangan dan kaleng kosong beterbangan ke arah petugas keamanan yang menjaga gerbang DPR RI.
Petugas antihuruhara itu pun membalas dengan mengejar para demonstran ke luar gerbang.
![](https://mediakota-online.com/wp-content/uploads/2022/04/screenshot_2022-04-11-21-47-04-315236722410479824865.jpg)
Mobil-mobil antihuruhara juga keluar dari gerbang dan bera di jalanan mengejar para demonstran.
Petugas pun menembakkan gas air mata ke arah massa agar mereka membubarkan diri.
Akibat lemparan batu itu, sejumlah anggota polisi yang bertugas mengamankan aksi unjuk rasa tersebut mengalami luka-luka.
Pantauan mediakota-online.com di lokasi, Senin (11/4/2022), massa mulai aksi melempar batu ke arah Gedung DPR setelah para pimpinan DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menemui mereka.
Setelah itu, sekira pukul 15.42 WIB, massa mulai melempar batu dan botol minuman ke dalam Gedung DPR.
Aparat kepolisian pun sempat menembakkan gas air mata ke arah massa aksi.
Namun akibat aksi lempar batu dan botol minum itu membuat sejumlah anggota polisi terluka akibat terkena lemparan.
Diberitakan sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta dan di berbagai daerah menggelar aksi unjuk rasa, Senin (11/4/2022).
Di Jakarta, mereka berkumpul di Jalan Gerbang Pemuda Senayan Jakarta dan melakukan long march menuju gerbang utama DPR RI.
Sejumlah orasi disampaikan orator di mobil komando yang berjalan untuk membakar semangat para mahasiswa demonstran.
![](https://mediakota-online.com/wp-content/uploads/2022/04/screenshot_2022-04-11-21-46-42-585783158224538106915.jpg)
Dalam aksi demonstrasi yang digelar di sejumlah daerah hari ini, ada sejumlah pendemo yang terlihat membawa poster bernada lucu.
Tak pelak, poster berisi pesan lucu yang dibawa pendemo dari kalangan mahasiswa dalam aksi 11 April ini mengundang atensi publik.
Pasalnya spanduk tersebut bertuliskan sejumlah ungkapan-ungkapan nyeleneh terhadap pemerintah.
Beberapa diantaranya, menolak penundaan pemilu, masa jabatan presiden tiga periode, kelangkaan minyak goreng dan solar kenaikan BBM dan sembako.
Berikut sejumlah poster lucu yang viral di media sosial.
Para mahasiswa yang tergabung dari aliansi tersebut menggunakan almamater dari kampusnya masing-masing.
Mereka membentuk formasi rantai manusia untuk menghindari adanya penyusup yang masuk ke dalam barisan mereka.
Mereka juga membawa poster bertuliskan aspirasi mereka serta bendera organisasi mereka.
Cuaca di sekitar lokasi mendung dan hujan turun rintik-rintik.
Dalam kurun waktu sekira 30 menit, massa tiba di Gerbang Utama Gedung DPR RI Senayan Jakarta.
Diketahui ada empat poin tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi bertajuk Geruduk Rumah Rakyat tersebut.
Pertama, BEM SI mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen serta bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Polisi amankan sejumlah pelajar
Polisi mengamankan sejumlah pelajar di kawasan Monas Jakarta Pusat, Senin (11/4/2022) pagi.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi para pelajar mengikuti aksi unjuk rasa mahasiswa yang rencananya akan digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
puluhan orang yang mengaku pelajar SMA diamankan oleh pihak kepolisian di kawasan Monas.
Awalnya mereka mengaku datang dari Kutabumi Tangerang untuk sekedar main di kawasan Monas.
Akan tetapi satu diantaranya menyebut memang sengaja datang untuk ikut demo yang akan digelar oleh sejumlah mahasiswa di sekitar Patung Kuda dekat Istana Presiden.
“Datang dari Kutabumi di Tangerang. Iya ikut demo,” kata salah satu pelajar, Senin (11/4/2022).
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) telah menetapkan lokasi untuk menggelar aksi hari ini, yaitu di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.
Adapun hal yang menjadi dasar perubahan lokasi aksi yang semulanya digelar di kawasan Patung Kuda itu karena BEM SI ingin memastikan konstitusi sebagaimana yang dilakukan DPR RI berjalan dengan baik.
Hal itu dipastikan langsung oleh Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal yang memastikan kalau aksi urung dilaksanakan di Patung Kuda.
Meski begitu, pengamanan di kawasan Patung Kuda tetap dilakukan oleh personel kepolisian.
Pengamanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya aksi demo yang kemungkinan tetap berlangsung di kawasan Patung Kuda.
11 Pelajar di Tangerang Ditahan
Sementara itu, Polres Metro Tangerang Kota menahan belasan anak-anak di bawah umur yang terindikasi kuat ingin mengikuti unjuk rasa di DKI Jakarta, Senin (11/4/2022).
Dari pagi sampai sekira 10.15 WIB ini, Polres Metro Tangerang Kota sudah mengamankan 11 anak-anak di bawah umur.
Mereka semua ditangkap di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, terciduk akan bertolak ke Jakarta.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Komarudin mengatakan, ke-11 anak tersebut diamankan melalu patroli mobile.
“Sangat disayangkan, baru sampe jam 10.15 WIB sudah ada 11 anak kita amankan,” ujar Komarudin di Mapolres Metro Tangerang Kota, Senin (11/4/2022).
Menurutnya, 11 anak tersebut terindikasi akan mengikuti unjuk rasa yang diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) di depan Gedung DPR/MPR RI.
“Mereka semua terindikasi dari handphone yang kita periksa itu ada ajakan-ajakan ke Jakarta,” ucap Komarudin.
Berangkat dari situ, polisi akan mendalami dan menelusuri siapa dalang di balik ajakan anak-anak untuk ke Jakarta.
Tidak menutup kemungkinan, oknum tersebut bisa dikenakan pasal Pidana karena hasutan.
“Tentunya nanti bksa mengarah ya, kita tidak segan-segan sekiranya nanti ada satu orang yang terindikasi menyuruh anak-anak ini mungkin akan kita laporkan ke KPAI,” tegas Komarudin.
Parahnya, anak-anak ini ketika ditanya petugas maksud dan alasannya ke Jakarta tidak ada yang bisa menjelaskan.
“Dari 11 anak yang kita amankan, satu pun tidak ada yang bisa jelaskan tujuan mereka ke Jakarta, atau permasalahan aksi itu apa mereka enggak ada yang tahu,” terang Komarudin.
Untuk pengamanan di Kota Tangerang, pihaknya menerjunkan 1.361 personel tersebar dibeberapa titik.
Personel tersebut merupakan gabungan dari TNI/Polri untuk mengamankan massa yang bertolak ke Jakarta untuk demo. (Benn/Wira)