Jakarta, mediakota-online.com
Koordinator Jaringan Aktivis Nusantara (JAN) Romadhon Jasn mengapresiasi Polri yang menggunakan pendekatan yang humanis dalam mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa. Menurutnya hal tersebut menggambarkan Polri memberikan dan menjamin setiap warga negara untuk untuk menyampaikan aspirasinya.
“Pengawalan dan pengamanan yang humanisme yang dilakukan Polri perlu kita apresiasi, ini menunjukkan bahwa Presisi Polri bukan hanya jargon,” kata Madhon, Senin (11/4), dalam keterangan persnya.
Lebih lanjut, Madhon menjelaskan Polri telah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kemerdekaan penyampaian pendapat di muka umum. Perihal penanganan pendemo yang persuasif dan humanis, Madhon menilai sebagai tindakan yang tepat hal itu sesuai dengan Peraturan Kapolri Tahun 2009 dan Prosedur Tetap 1 Tahun 2009 tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian serta tahap-tahapan dalam menggunakan Tindakan Kepolisian.
“Pendekatan persuasif dan humanis Polri dalam aksi demonstrasi mahasiswa pada hari ini menunjukkan Polri menjalankan perintah undang-undang dengan baik,” ujarnya.
Madhon menjelaskan Polri telah menjalankan tugas pengamanan secara profesional dan bertanggung jawab sesuai SOP. Hal itu dapat dibuktikan dengan pengamanan yang tidak melakukan kekerasan fisik maupun verbal. Madhon juga mengapresiasi Kepolisian yang mengawasi perilaku pendemo provokator yang bisa memicu aksi represif dengan tindakan terukur dan terkendali.
“Salah satu bukti Presisi Polri sudah dibuktikan oleh kepolisian dalam menjalankan aksi demonstrasi mahasiswa hari ini,” ungkap Madhon.
Madhon menilai aksi Kapolri menaiki komando dan melakukan dialog dengan massa aksi mahasiswa merupakan tindakan yang tepat dan diapresiasi. Menurutnya tindakan tersebut sebagai simbol komunikasi dan toleransi yang baik antara Polri dan mahasiswa.
“Kehadiran Kapolri dan melakukan orasi di diatas Komando demonstrasi mahasiswa merupakan langkah yang tepat,” pungkasnya. (Benn/Ismail)