Subang, mediakota-online.com
Ratusan ekor sapi di Jawa Timur dilaporkan terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sangat menular. Temuan ini membuat banyak masyarakat panik. Mereka khawatir bisa tertular penyakit dari hewan ternak tersebut.
Pertanyaannya, apakah penyakit itu bisa menular dari hewan ke manusia?
Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit yang menyerang hewan ternak. Dikategorikan sebagai penyakit ternak yang paling menular dan serius, PMK umumnya menjangkiti hewan dengan kuku terbelah seperti sapi, kerbau, unta, domba, kambing, rusa dan babi.
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku bagi sapi (PMK) adalah salah satu penyakit yang Menyebabkan terhentinya pasokan sapi ke daerah Jawa Barat dan Sumatera, hal ini manjadikan Peternak sapi pun terkena imbasnya dengan adanya PMK tersebut.
Contoh yang ada di daerah terdampak PMK sebutkan saja bpk Ibrahim yang memiliki beberapa sapi betina produktif, sehat dan sudah siap diberangkatkan kedaerah Palembang distop oleh dinas terkait dan menunggu Jadwal keberangkatnya yang tidak jelas, dan ini sangat merugikan bagi para peternak.
Batasan batasan wabah penyakit PMK ini tidaklah jelas untuk peternak yang dilarang sapi tersebut keluar dan belum ada solusi atas kondisi tersebut, Sehingga peternak yang sapinya sehat kelamaan dikandang hal ini menyebabkan membengkaknya biaya perawatan dan sebagainya.
Sampai saat ini belum ada penyampaian lebih lanjut dari pemerintah dalam menjaga itu semua demikian bpk Ibrahim asal lumajang menyampaikannya keberatannya kepada DPD JABAR Komunitas Sapi Indonesia bpk irfan arif dan menghimbau, “Kepada rekan rekan di Jawa Timur khususnya untuk tidak menjual sapinya secara panik yang menyebabkan kerugian besar bagi peternak dengan menjual sapi dibawah harga pasar, Untuk Sementara waktu ambil langkah langkah pengendalian dan pencegahan dengan tidak mendatangi daerah yang sudah dinyatakan zona merah Wabah PMK oleh pemerintah, Perketat SOP kandang untuk tidak selalu dikunjungi pendatang baru dan perlengkapan SOP kandang memberikan penyemprotan desinfektan, Pemberian vitamin dan mineral sapi lalu makanan yang cukup gizi dan protein.”
Menurut DPD Komunitas Sapi Indonesia Jabar Habib Irfan Arief ” Hal ini juga harus dipahami PMK bukan merupakan penyakit zoonosis / menular dari hewan ke manusia Tapi sesama hewan melalui virus partikel dibawa udara yg disembuhkan oleh hewan yang sudah terkena penyakit PMK tersebut , air liurnya , kencingnya, tinja dan lainnya.
Bisa juga melalui benda benda yang terkontaminasi langsung pakaian sepatu dll. Bagaimana ciri ciri awal penyakit itu bisa terlihat disapi munculnya koreng lepuh erosi kulit dibagian hidung, lidah, bibir, di dalam rongga mulut, digusi maupun pipi bagian dalam.
Tanda klinis lainnya ditemukan demam tinggi sampe 41° C, keluar air lendir liur berlebihan, serta nafsu makan pada sapi turun. ” Ini adalah sikap yang disiapkan dari DPD Komunitas Sapi Indonesia Jabar Habib Irfan Arief dalam menindaklanjuti Press Release Ketua Umum DPP Komunitas Sapi Indonesia H. Budiono, SE. (Benn/Wira)