Surabaya, Mediakota-online.com
Wabah PMK benar benar membuat kerugian milyaran rupiah bagi peternak lokal serta menjadi momok yang menakutkan, bagaimana tidak? hari ini terjadi sebanyak 720 ekor sapi lokal asal NTT dilarang bongkar di dermaga Tanjung Perak oleh penanggung jawab dinas karantina.
Peternak asal Surabaya pak Zaenal dan peternak asal Jawa Barat bpk. Yudi menyampaikan keberatannya langsung kepada Ketua DPD KOMUNITAS SAPI INDONESIA Propinsi Jawa Barat Habib Irfan Arief.
Serta menuturkan ” Bahwa Penolakan bongkar sapi didermaga Tanjung Perak bisa menyebabkan kerugian yang besar serta menimbulkan beberapa pertanyaan dan sangat disayangkan pihak dinas terkait tidak mau tahu usulan usulan yang diberikan peternak padahal wabah PMK belum ada didaerah Provinsi NTT tersebut Dan tekhnis tekhnis SOP seperti penyemprotan, Perbaikan Gizi dan mineral pada sapi telah di minta peternak untuk dilakukan”.
Ditambahkan Oleh Habib Irfan Arief Selaku DPD Komunitas Sapi Indonesia Prov. Jabar “Hal inilah yang dikhawatirkan saat terbit surat edaran wabah PMK, antisipasi proses tata laksana transportasi yang sudah diberikan izin oleh petugas karantina NTT pun akhirnya tidak berlaku di Jawa Timur, tentunya hal ini, berdampaknya kerugian besar bagi para peternak lokal di Jawa, Bali, Dan Sumatera”.
Sampai berita ini ditulis sapi yang di berangkatkan dari NNT ke Pulau Jawa masih berada dikapal perairan jembatan suramadu dan hingga kini belum ada kejelasan lebih lanjut oleh Dinas Terkait kapan kapal tersebut diizinkan untuk bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak. (Wira)