Tasikmalaya, MediaKota Online –
Majelis Umum PBB telah mendeklarasikan tahun 2021-2030 sebagai Dekade PBB Restorasi Ekosistem dimana sepuluh tahun kedepan merupakan periode terpenting untuk mencegah bencana akibat perubahan iklim serta untuk menjaga keanekaragaman hayati
Ecosystem Restoration dapat diartikan sebagai upaya pemulihan ekosistem yang telah terdegradasi serta pelestarian ekosistem yang masih baik. Ekosistem yang lebih baik akan menjaga keanekaragaman hayati yang lebih kaya, manfaat yang lebih besar bagi bumi dan masyarakat
Hal tersebut dikatakan Walikota Tasikmalaya H. Muhammad Yusuf pada Hari Lingkungan Hidup se-Dunia (World Environment Day) yang diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni dalam upaya meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif di Taman Komplek Dadaha, senin (6/6/2022)
Isu perubahan iklim salah satunya dipicu oleh penggunaan bahan bakar fosil dan banyaknya penebangan pohon yang memicu sejumlah potensi kerusakan alam yang berpotensi merusak ekosistem. Dia mengajak masyarakat untuk bersama bertindak, berinovasi dan menerapkan berbagai hal untuk membuat lingkungan hidup lebih baik
“Momen ini berusaha mengingatkan kita tentang dampak pengabaian pada kesehatan bumi,” ujarnya
Lingkungan yang sehat membutuhkan dukungan dan keterlibatan para pemangku kepentingan khususnya ditingkat lokal, sehingga masyarakat berdaya dalam mengatur dan mengelola lahan tempat mereka dengan lebih baik. Pemberdayaan masyarakat diharapkan berkontribusi memajukan solusi lokal dan mendorong partisipasi aktif dalam restorasi ekosistem
Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia mengusung tema Only One Earth (Sustainably in harmony with nature) diharapkan masyarakat mampu mengambil atau mencetuskan tindakan positif demi melindungi lingkungan, alam sekitar dan bumi sebagai planet yang dihuni. Untuk itu dibutuhkan kesadaran individu untuk tindakan demi kelangsungan bumi
Hari Lingkungan Hidup tingkat Kota Tasikmalaya oleh Dinas Lingkungan Hidup diisi dengan penanaman pohon dan Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia Kawasan Laut Hutan dan Industri (LPLHI-KLHI) menyumbang 1.500 pohon yang diserahkan secara simbolis langsung kepada Walikota Tasikmalaya
Ketua Umum LPLHI-KLHI Mugni Anwari Titirloloby berharap Kota Tasikmalaya sejatinya kembali menjadi Kota Resik dengan lingkungan yang bersih dan terbebas dari sampah karena pemanasan global pun perlu disikapi
“Selain rajin menanaman pohon dan membuang sampah pada tempatnya atau tidak sembarangan sehingga Tasikmalaya kembali menjadi Kota Resik seutuhnya dan mendukung restorasi ekosistem yang dicanangkan pada hari lingkungan hidup tahun ini,” harapnya (Ayi Darajat)