Jawa Barat, mediakota-online.com Komunitas sapi Indonesia melalui ketua KSI Jabar Habib Irfan Arif menyampaikan pemerintah harus lebih transfaran terkait anggaran subsidi penanganan wabah penyakit mulut dan kuku, Minggu 19 Juni 2022.
Saat ditemui di sekertariat Kantor KSI Jabar mengatakan “Para peternak sering mengadu kepada dirinya dengan situasi saat ini, para peternak banyak yang rugi dikarenakan sapi-sapinya mati karena wabah PMK”, paparnya.
Peternak merugi saat sapi yang dibeli dengan harga 20 – 30 Juta namun karena ternaknya terpapar terpaksa harus di sembelih dan di jual murah 4-5 juta. Berapa juta kerugian para peternak tersebut. Ditambah lagi jika sapi yang mati tersebut sudah di pesan dan pihak peternak yang hasil pinjaman ke bank ini sangat membuat stres kita.
Jadi kita inginkan pemerintah bisa hadir membantu meminimalisir kerugian akibat sapi yang mati, apalagi sampai mengganti sapi sapi yang mati, tandas Habis
Menurut informasi pemerintah pusat siap menggelontorkan anggaran sebesar 4,2 Trilliun bagi penanganan PMK ini, DPR RI pun siap menyutujui berapapun anggaran yang di ajukan oleh pemerintah asalkan ada data rancangan untuk penanganan kasus ini.
Ditambahkan Habib Irfan Arif pemerintah jangan terfokus kepada vaksin tapi beberapa aspek pun harus masuk dalam program penanganan dampak PMK seperti, penyediaan obat-obatan, yang terutama uang ganti rugi bagi mengganti sapi yang mati (sapi ganti sapi) ini lebih bijaksana, pungkas Habib Irfan Arif. (Benn/Hasan Himmah)