Jakarta, mediakota-online.com
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menggunakan teknologi geofencing untuk mencegah kemacetan di pelabuhan pada layanan angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Dengan teknologi ini, maka pemesanan tiket penyeberangan tidak bisa dilakukan di dekat pelabuhan.
“Hal lain yang juga akan berbeda dibandingkan dengan Nataru kemarin adalah yang kita sebut geofencing yaitu karena sudah tidak ada penjualan di pelabuhan diharapkan orang memesan jauh dari pelabuhan,” kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi di Komisi VI DPR Jakarta, Senin (4/12/2023).
Dengan teknologi ini, dia mengatakan, pembelian tiket secara online tidak bisa dilayani dengan jarak tertentu. Namun, penggunaan teknologi ini dikecualikan untuk layanan penyeberangan orang.
“Kemarin ada beberapa ekses di mana ada agen-agen liar di pinggir jalan yang kami sekarang kami pagari dengan geofencing di mana dalam radius tertentu dari pelabuhan tiket tidak bisa diakses, tidak bisa dijual kecuali untuk pejalan kaki dengan pertimbangan kalau pejalan kaki tidak akan menyebabkan kekacauan operasional,” jelasnya.
Adapun cara kerja sistem ini ialah calon penumpang yang akan memesan tiket harus mengaktifkan lokasi. Hal itu membuat pemesanan tiket tidak bisa dilakukan dekat pelabuhan.
Adapun tujuan penerapan sistem ini, pertama, menertibkan dan meminimalkan praktik calo. Kedua, meningkatkan kedisiplinan konsumen.
“Berikutnya juga mendukung kelancaran lalu lintas, jika masih bisa mereservasi tiket di daerah pelabuhan maka akan menyebabkan kemacetan,” katanya. [Benn/Bilal]