Jakarta – mediakota-online.com
Sidang dalam agenda keterangan saksi ibu korban Imanuel menangis HIsteris di ruang persidangan. Ketika memberikan keterangan kesaksian putranya yang menjadi korban oleh kekasihnya dan dua laki-laki lainnya sebagai terdakwa.
Menurutnya, kematian putranya seakan tak percaya karena begitu singkatnya nyawa putranya begitu cepat. Dan juga kematiannya seakan tak wajar, seperti mimpi tidur disiang bolong. Ibu korban tak ada hentinya menangisinya dan menjerit HIsteris dipersidangan. Teringat putranya seperti ada tanda penganiayaan kata ibu korban Imanuel kepada Majelis, terangnya.
Kronologis peristiwa berawal, korban Imanuel ibu korban menceritakan dipersidangan, ketika melihat mayat putranya bernama Imanuel di Rumah Sakit Keramat Jati Jakarta Pusat sedang terbujur kaku. Adapun yang dilihatnya ibunya ada beberapa bagian luka, bagian kening pipi muka memar lebam biru, bagian perut memar biru dan dibagian kepala belakang seperti ada pukulan benda keras dan tumpul, benjol dan membiru lebam, ujarnya.
Awalnya menurut saksi ibu korban Imanuel meminta pamit, ingin keluar pada Rabu malam pukul.22.00 wib. Karena dijemput oleh pacarnya bernama Selly (terdakwa), ungkap ibu korban.
Lalu ibunya ada firasat yang tak enak, agar putranya Imanuel jangan keluar malam. Namun korban Imanuel tidak mengindahkan omongan ibunya, katanya.
Karena si ibu, awalnya ada firasat yang tidak enak dihati, lalu ibunya pagi hari mulai pukul 8.00 pagi mencari putranya dan menanyakan kepada kawan-kawannya serta kepada yang mengenalnya. Namun tidak ada yang mengetahuinya, imbuhnya.
Sesudah berupaya mencari putranya sampai sore hari pukul 4.00 wib sore. Akhirnya ibu korban mendapatkan kabar baik dari kantor Kepolisian Taman Sari Jakarta Barat.
Bahwa yang dicari ibu tersebut , ciri-cirinya hampir menyerupai putranya. Menurut kabar dari informasi anggota Satpol PP Kelurahan, Maphar Kecamatan Taman Sari Jakarta Barat, dalam kesaksiannya dipersidangan, menceritakan peristiwa penemuan korban Imanuel, menurutnya, sekitar pukul 10.00 wib siang. Petugas Satpol PP menemukan seseorang dalam posisi korban berada diatas jembatan penyeberangan Jalan Hayam Wuruk Raya Jakarta Pusat sedang terungkup ujarnya.
Namun oleh Satpol PP tersebut dibawa kerumah sakit Keramat Jati Jakarta Pusat. karena korban masih bernapas dan korban imanuel tak membawa dan memiliki identitas yang valid. Lalu oleh petugas Satpol PP dibawanya ke Rumah Sakit Keramat Jati Jakarta Pusat. Saat itu korban masih sempat bernapas pendek. Setelah dibawa kerumah Sakit Keramat Jati, nyawa korban Imanuel tidak tertolong. Jasadnya masih berada dirumah sakit. Seraya menambahkan, ” jika ada identitasnya kemungkinan besar korban masih bisa tertolong dan akan dibawakan kerumah sakit terdekat. Namun korban tak membawa identitas, kemudian dibawalah oleh petugas Satpol PP Kelurahan Maphar Taman Sari Jakarta Barat Ke Rumah Sakit Keramat Jati Jakpus, katanya.
Kemudian menurut Pemilik Kontrakan Kosan,
Seperti ada cekcok keributan suara keras. Lalu oleh pemilik kos dibukanya pintu kamar kos dengan kunci serepnya. Lalu ketiga pelaku pengeniayaan tersebut Selly, Haerudin dan Herlan lari tergesa-gesa dan seperti berlari. Terakhir pemilik kos, melihat korban keluar kamar kos. Terlihat oleh pemilik kamar kos mukanya penuh lebam,
dan jalannya seperti terhuyung oleng, ungkapnya.
Namun harap diketahui juga ketika bahwa dari percekcokan tersebut , korban Imanuel, merasa dijebak lalu kunci kamar kos diambil korban yang sedang terkunci. Lalu korban masukan kunci kedalam color celana dalam korban. Karena Korban merasa dijebak , “Luh mau jebak gua yaa sahut Imanuel” . Ternyata oleh tiga pelaku tersebut lalu korban dianiaya didalam kamar kosan tersebut.
Masih keterangan ibunya Imanuel. Ketika dilihat jasad tersebut, “benar bahwa itu putranya yang berada dirumah sakit Keramat Jati yang terbujur kaku. Lalu ibunya teringat putranya terbujur kaku, ibu korban menjerit keras histeris lagi dipersidangan.
Selanjutnya ibunya mengatakan kepada pihak Rumah Sakit agar jasad mayat putranya minta agar jasad mayat iputranya agar bisa diiotopsi dan di visum guna untuk penyelidikan kepolisian lebih lanjut.
Kemudian dari hasil laporan ibu korban Imanuel kepada pihak kepolisian. Kepolisian lebih lanjut melakukan serangkaian penyidikan dan menggali dari segala informasi. Pada akhirnya pihak kepolisian, menangkap para tersangka.
Dari ketiga tersangka inilah akhirnya terungkap, sebagai pelaku penganiayaan korban Imanuel, yang dilanjuti langsung kepersidangan, diantaranya ketiga terdakwa ini , Selly (kekasihnya), Haerudin, helang.(Eddy).