Tasikmalaya, MediaKota-online.com
Pemerintah daerah terus mengupayakan untuk menekan angka stunting melalui upaya preventif atau pencegahan.
“Permasalahan stunting ini perlu dikupas utuh. Jika telah mengetahui penyebabnya, barulah mencari solusinya,” Kata Sekda Kabupaten Tasikmalaya DR. H. Mohamad Zen pada kegiatan sosialisasi pembinaan dan strategi percepatan penurunan stunting di wilayah Kecamatan Ciawi.
kegiatan tersebut, untuk peningkatan kapasitas, kualitas, keahlian dan motivasi para kader bagaimana strategi untuk percepatan penurunan stunting yang diikuti 286 kader Posyandu se-Kecamatan Ciawi.
“Perlu sinergitas semua pihak untuk menangani stunting. Sebab, berbicara tentang penanganan stunting secara keseluruhan perlu pemahaman yang detail untuk menanganinya,” ungkapnya
Edukasi Memutus Kasus Stunting Baru
Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB P3A), Dinas Kesehatan dan Puskesmas Tanjungjaya serta Polres Tasikmalaya menyalurkan bantuan sembako dan paket makanan bergizi sekaligus edukasi pencegahan stunting kepada masyarakat di Gedung PGRI Kecamatan Tanjungjaya, kamis (13/6/2024)
Penyaluran bantuan sembako dan paket makanan bergizi tersebut diberikan kepada masyarakat dengan sasaran remaja, calon pengantin, ibu hamil dan anak-anak usia 0-2 tahun atau rumah tangga dengan seribu hari pertama kelahiran (1.000 HPK).
“Dengan pencegahan stunting diharapkan mampu mempersiapkan generasi yang berkualitas. Selain itu, agar tidak terjadi anak-anak stunting baru di Kabupaten Tasikmalaya, khususnya di Kecamatan Tanjungjaya,” Kata Sekretaris Dinsos PPKB
P3A Kabupaten Tasikmalaya dr. Eli Hendalia
Dalam kegiatan ini, pihaknya bersama Polres Tasikmalaya, Dinas Kesehatan, Muspika Kecamatan Tanjungjaya, IDI Kabupaten Tasikmalaya dan stakeholder lainnya memberikan edukasi pencegahan stunting kepada masyarakat.
Dalam edukasi ini, disampaikan terkait pemeriksaan rutin yang harus dilakukan ibu hamil, konsumsi gizi keluarga dan upaya lain dalam pencegahan stunting.
Hingga saat ini, tercatat ada 11 ribu masuk kategori keluarga resiko dan kejadian stunting. “Jangan sampai ada penambahan kasus baru,” tutur dr. Eli
Dia menyebut, faktor yang mendominasi dalam kasus stunting ini adalah kemiskinan dan kepedulian masyarakat itu sendiri terkait dengan kesehatan.
Dinas Sosial tambah Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Pada Dinsos PPKB P3A Kabupaten Tasikmalaya Asep MP dalam penurunan prevalensi dan pengentasan stunting melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan peruntukan karbohidrat, protein nabati, protein hewani, vitamin dan mineral sesuai dengan Permensos. [Ayi]