Jakarta – mediakota-online.com
Isu reshuffle di tubuh Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali mencuat.
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan telah mengirimkan surat kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait pergantian Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Desakan pergantian Kapolri sebelumnya muncul dari pengamat dan kelompok mahasiswa.
Mereka menyoroti insiden tertabraknya pengemudi ojek daring, Affan Kurniawan, oleh anggota Brimob pada akhir Agustus.
Selain itu, Jenderal Listyo dinilai tidak berhasil mengendalikan aksi unjuk rasa yang berlangsung di Jakarta dan sejumlah daerah pada akhir Agustus hingga awal September, yang menewaskan sedikitnya 10 orang.
Informasi isu reshuffle beredar di kalangan media menyebutkan Istana menyiapkan dua nama perwira tinggi berpangkat komisaris jenderal sebagai calon pengganti.
Salah satu nama yang menguat ialah Komjen Suyudi Ario Seto, yang baru dilantik sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 25 Agustus 2025.
Profil Singkat
Suyudi lahir di Jakarta pada 14 Juli 1973. Ia lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1994, melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian pada 2003, dan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri pada 2018.
Latar belakang pendidikan itu membekalinya dengan kemampuan di bidang penyidikan serta kepemimpinan strategis.
Rekam Jejak Karier
Karier kepolisian Suyudi dimulai di Polda Metro Jaya sebagai penyidik. Ia pernah menjabat Kanit II Resmob, Kapolsek Pasar Minggu, hingga Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan.
Setelah itu, ia memimpin sejumlah polres, antara lain di Majalengka, Bogor, Bogor Kota, dan Jakarta Pusat.
Namanya semakin dikenal ketika menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2019.
Di Bareskrim Polri, ia pernah menduduki posisi Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus dan Wakil Direktur Tindak Pidana Siber.
Pada 2023, ia diangkat menjadi Wakapolda Metro Jaya, lalu menjabat Kapolda Banten (2024–2025), sebelum dipercaya Presiden Prabowo sebagai Kepala BNN.
Kaitannya dengan Isu Pergantian Kapolri
Pelantikan Suyudi sebagai Kepala BNN berlangsung bersamaan dengan merebaknya isu pergantian Kapolri.
Sejumlah pengamat menilai langkah Presiden Prabowo menempatkan Suyudi di posisi strategis tersebut merupakan bagian dari penataan ulang kepolisian, terutama setelah gelombang unjuk rasa besar akhir Agustus yang menekan citra Polri.
[Benn/Wira]
