Amerika – mediakota-online.com
Pemerintah Amerika Serikat mencabut visa enam warga negara asing karena komentar mereka di media sosial yang dianggap mengejek pembunuhan aktivis konservatif Charlie Kirk. Keputusan ini diumumkan Kementerian Luar Negeri AS melalui serangkaian unggahan di platform X.
Kementerian menyatakan, “Amerika Serikat tidak memiliki kewajiban menampung orang asing yang menginginkan kematian warga AS.
Unggahan tersebut disertai beberapa tangkapan layar yang menampilkan komentar dari para pengguna yang dimaksud. Salah satu unggahan, yang diduga berasal dari warga negara Argentina berbunyi, “Aku tidak peduli sama sekali dengan kematian seseorang yang menghabiskan seluruh hidupnya rasis, xenofobik, dan misoginis.”
Warga negara yang terkena pencabutan visa berasal dari Argentina, Brazil, Jerman, Meksiko, Paraguay, dan Afrika Selatan.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas di pemerintahan Trump untuk meningkatkan pengawasan atas aktivitas media sosial orang asing dan memperketat regulasi visa.
Sebelumnya, pejabat pemerintahan telah meminta masyarakat untuk melaporkan unggahan yang dianggap mendukung atau meremehkan pembunuhan Kirk agar dapat ditindak oleh konsulat AS.
Langkah ini memicu kritik dari organisasi hak sipil dan penegak kebebasan berbicara, yang menyatakan bahwa pencabutan visa atas dasar ekspresi di media sosial bisa melanggar perlindungan kebebasan berbicara, terutama bagi mereka yang berada dalam kewenangan AS.
Sebelumnya, pada Selasa (14/10/2025), Presiden Trump secara anumerta memberikan Presidential Medal of Freedom kepada Kirk, yang tewas dibunuh pada 10 September 2025 ketika mengisi acara di kampus universitas di Utah.
“Alien (orang asing) yang memanfaatkan keramahan Amerika Serikat sambil merayakan pembunuhan warga negara kami akan dideportasi,” tungkas Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam akhir unggahan melalui X.
[Benn/Wira]