Jakarta – mediakota-online.com
Pada hari ini, Sabtu tanggal 30 November 2024, kejadian di SMAN 5 Bekasi.
Hari ini adalah hari terakhir Ujian Ahir Semester 1 tahun ajaran 2024/2025. Ujian dilakukan secara online dengan menggunakan smartphone atau laptop.
Siswa mengerjakan ujian di kelas dan login terlebih dahulu untuk mengerjakan soal.
Ujian dilaksanakan dalam 3 sesi sesuai jadwal kelas masing-masing. Sesi pertama jam 07.30 sd jam 08.30, Sesi kedua jam 09.00 sd jam 10.00 dan sesi ketiga pada jam 10.30 sd jam 11.30.
Sesi pertama dilalui tanpa kendala, kemudian siswa break 30 menit. Lanjut sesi kedua pada pukul 09.00. Beberapa siswa tidak bisa login untuk melakukan ujian, mereka diarahkan menemui proktor yang ada di depan kelas. Beberapa menit proktor mencoba membantu namun tidak bisa. Siswa diarahkan ke aula yang berada di lantai 1. Proktor adalah petugas yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan ujian berbasis komputer, seperti Asesmen Nasional (AN). Proktor biasanya berasal dari pendidik atau tenaga kependidikan di sekolah yang melaksanakan ujian, tetapi juga bisa berasal dari satuan pendidikan lain.
Sesampai di aula, didapati banyak siswa yang mengalami masalah “tidak bisa login”. Sekitar 30 siswa-siswi kelas 11 dan kelas 12. Siswa diberikan laptop untuk mencoba login. Smartphone siswa dikumpulkan di meja sesuai perintah guru yang ada di aula.
Waktu terus berjalan dan siswa belum juga bisa login. Salah satu siswa menanyakan ke salah satu guru mengenai perpanjangan waktu karena masalah teknis ini, mereka tidak menanggapi dan tidak menjawab hanya berlalu begitu saja. Kartu ujian diminta oleh satu guru dan diganti dengan “kartu ujian sementara”. Dalam aula ada sekitar 20 orang pengawas, terdiri dari guru dan staff TU, termasuk kepala sekolah.
Sekitar 20 menit terakhir dari 60 menit waktu yang diberikan, barulah siswa bisa login. Tidak ada dispensasi tambahan waktu. Hanya 20 menit saja dari 60 menit waktu yg seharusnya. Siswa break 30 menit sebelum masuk sesi ketiga ujian.
Sesi ketiga dimulai pada jam 10.30 hingga jam 11.30 wib. Kejadian serupa berulang kembali. Dialami oleh siswa yang sama. Mereka kembali berada di aula.
Salah satu siswa tampak aktif menanggapi situasi ini, mencoba agar situasi sebelumnya tidak terulang kembali. Sekitar 10 menit kemudian, siswa-siswi yang ada di aula ini bisa login dan dapat mengerjakan ujian tanpa ada dispensasi tambahan waktu.
Dalam aula tersebut, beberapa siswa mendengar percakapan antara pengawas, bahwa siswa-siswi yang ada di dalam aula tersebut adalah mereka yang bermasalah dengan pembayaran sekolah.
Apabila benar mereka bermasalah dalam hal pembayaran sekolah, bukankah ini masalah antara sekolah dan orang tua siswa ? Mengapa justru siswa yang mendapatkan perlakuan seperti ini ? Kejadian ini jelas berpengaruh terhadap psikis siswa.
Jika memang ada kendala teknis, maka sekolah wajib memberikan ujian ulang mata pelajaran yang bersangkutan. Jika ada masalah keuangan terhadap siswa-siswi tersebut, adalah ranah orang tua dengan pihak sekolah, dimana sekolah bisa berkoordinasi dengan orang tua.
[Hasan Himmah]