Batulicin – Mediakota-online.com
Sebanyak 250 pelajar dari lima sekolah di Kabupaten Tanah Bumbu mengikuti kegiatan “Taruna Siaga Bencana (Tagana) Masuk Sekolah” yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Tanah Bumbu. Program ini digelar sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan para siswa terhadap potensi bencana sejak dini, sekaligus membekali mereka dengan keterampilan menghadapi situasi darurat di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Kegiatan edukatif ini berlangsung selama tiga hari, mulai 6 hingga 8 Oktober 2025, dengan melibatkan lima sekolah, yaitu SMPN 1 Simpang Empat, SMPN 1 Karang Bintang, SMPN 3 Batulicin, SMPN 1 Kusan Hilir, dan SMPN 3 Kusan Tengah. Masing-masing sekolah mengirimkan 50 siswa-siswi terbaik sebagai peserta aktif yang antusias mengikuti berbagai sesi pembelajaran dan simulasi kebencanaan.
Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, melalui Kepala Dinas Sosial Liana Hamita yang diwakili oleh Kabid Linjamsos Muhammad Supian, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari aksi nyata Dinas Sosial dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana di lingkungan pendidikan.
“Melalui program Tagana Masuk Sekolah ini, kami ingin menanamkan semangat tangguh dan peduli bencana kepada generasi muda. Mereka harus tahu bagaimana bertindak cepat, aman, dan tepat ketika terjadi bencana di sekitar mereka,” ujar Muhammad Supian, yang juga dikenal sebagai Tagana Senior Tanah Bumbu.
Dalam kegiatan tersebut, para siswa mendapatkan materi pengenalan karakteristik berbagai jenis bencana, seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, dan tanah longsor. Selain itu, mereka juga dilatih melalui simulasi penanganan bencana di dalam ruangan, termasuk tata cara evakuasi, pertolongan pertama, serta pentingnya menjaga ketenangan dalam situasi darurat.
Muhammad Supian menjelaskan, keterlibatan pelajar dalam kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan agen-agen muda tanggap bencana yang siap membantu memberikan edukasi dan informasi kepada lingkungan sekitar, khususnya di tingkat keluarga dan sekolah.
“Kami berharap setelah pelatihan ini, para siswa mampu menjadi duta kesiapsiagaan bencana di Tanah Bumbu. Mereka bisa menjadi contoh bagi teman-teman lain dan ikut menyebarkan kesadaran akan pentingnya tanggap terhadap ancaman bencana,” tambahnya.
Program Tagana Masuk Sekolah ini mendapat apresiasi dari pihak sekolah dan para peserta yang merasa mendapatkan pengalaman berharga dan wawasan baru tentang penanggulangan bencana. Selain menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan Tanah Bumbu yang lebih siap dan tangguh menghadapi bencana.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Dinas Sosial Tanah Bumbu berharap edukasi kebencanaan dapat terus berkembang dan menjadi bagian penting dalam kurikulum nonformal sekolah. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan kebencanaan sejak dini bukan hanya soal teori, tetapi juga praktik nyata untuk melindungi diri dan sesama.” (Hallion)