Medan, mediakota-online.com
terutama platform asing, mengartikan sumber daya keuangan media konvensional akan makin berkurang terus. Larinya belanja iklan sebagian besar ke pihak asing. Meski sebagian sudah mengembangkan diri ke media digital, sambung Jokowi, tetapi dominasi platform asing dalam mengambil belanja iklan ini telah menyulitkan media dalam negeri.
Memang untuk bisa eksis berkelanjutan, ujarnya, media arus utama harus melakukan inovasi-inovasi, harus adaptif terhadap teknologi, dan melakukan langkah langkah strategis. Akan tetapi media massa tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus memberikan dukungan.
Di tengah suasana seperti ini, kata Jokowi, media arus utama justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi. “Penting sekali menjadi media rumah pembersih informasi yang akan selalu menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai sarana komunikasi yang memberi harapan pada kita semuanya,” urainya.
Peran utama media kini makin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta terutama di tengah keganasan post truth, pascafakta dan pascakebenaran. Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran dan membangun optimistisme. Ia minta semua pihak, baik kepada lembaga pemerintah pusat dan daerah, BUMN, perusahaan swasta, dan lembaga swadaya masyarakat, untuk mendukung keberadaan media arus utama.
Memasuki tahun politik, pesan presiden, media massa harus terus berpegang teguh pada idealisme, objektivitas, dan tidak tergelincir dalam polarisasi. Media harus mendorong pelaksanaan pemilihan umum 2024 supaya berjalan jujur dan adil serta meneguhkan persatuan Indonesia. Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi yang keempat dan menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi.
Puncak peringatan Hari Pers Nasional 2023 juga dihadiri beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju, Gubernur Sumatra Utara (Edy Rahmayadi), para kepala daerah, perwakilan negara sahabat, anggota Dewan Pers, serta para petinggi TNI dan Polri. Tentu saja insan pers dari pelbagai organisasi pun ikut hadir.
[Benn/wira]