Tasikmalaya, Mediakota-online.com
Upaya Pemerintah Kota Tasikmalaya mengurangi volume sampah ke TPA Ciangir sebanyak 230 ton sampah per hari dimana 70 persennya (180 ton) merupakan sampah organik mulai membuahkan hasil.
Panen raya budidaya maggot di Bank Sampah Tunas Mulia Ciherang Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya pada kamis (12/1/2023) setidaknya 1,5 ton sampah organik berhasil diolah menjadi makanan maggot.
“Dari 50 titik disini dapat menyerap 1,5 ton sampah organik ditambah 30 pembudidaya eksisting maggot yang dapat menyerap sebanyak 25 ton serta pengusaha roti 10 ton. Jadi, totalnya baru sekitar 45 ton yang bisa diserap oleh peternak maggot,” ungkap Pj. Walikota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah.
Selain dapat mengurangi sampah organik, budidaya maggot dapat juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat. Maggot yang dihasilkan selain untuk kebutuhan pakan ternak sendiri, jika berlebih dapat dijual serta ditampung oleh Koperasi Kodim 0612/Tasikmalaya dan dihargai Rp. 6 ribu per kilogramnya.
“Masih panjang untuk mencapai 180 ton serapan sampah organik ini. Hari ini akan doubling lagi sebanyak 100 titik dengan asumsi menyerap 3 kg sampah organik tiap titiknya per hari,” ujar Cheka yang akan melaunching Maggot Award sebagai bentuk apresiasi.
Pihaknya pun sudah menyiapkan support pakan maggot (sampah organik) dalam bentuk bubur (dicacah) untuk masing masing peternak di rumah-rumah maupun untuk kebutuhan komunal/kelompok seperti di TPS Mayasari, TPS Cikurubuk dan di Dadaha dalam drum-drum yang telah disediakan.
Unruk level Kota, tambah Cheka akan ada laporan secara realtime serapan sampah organik serta pencanangan Go_Sor (gerakan olah sampah organik) yang berpotensi menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai embrio penanganan sampah organik. Hal ini dimungkinkan karena program penanganan sampah organik telah dimonitor Kementerian Lingkungan Hidup. [Ayi Darajat]