Indramayu, mediakota-online.com Indonesia terus aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan terutama pada forum internasional, khususnya untuk kawasan Sub Regional ASEAN.
Partisipasi aktif tersebut terlihat dari ikut sertanya Indonesia dalam Group Triangle (GT) untuk tiga negara yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand (IMT) atau yang dikenal dengan istilah IMT-GT.
Merujuk pada agenda forum IMT-GT yang telah disepakati oleh ketiga negara, Working Group on Human Resource Development (WGHRD), Strategic Framework Implementation Blueprint (IB) 2022-2026, delegasi Indonesia dan delegasi Malaysia secara khusus diundang oleh Pemerintah Kerajaan Thailand, guna membahas mengenai sistem manajemen mutu akademik dan harmonisasi standar pendidikan keterampilan Traditional Message and Spa yang dilaksanakan di Bangkok pada tanggal 13-14 Maret 2024.
Ketua BNSP, Syamsi Hari menugaskan salah seorang Komisioner BNSP Periode 2023-2028, Amilin, dengan didampingi oleh Koordinator Sertifikasi Sekretariat BNSP, Elviandi RS untuk hadir dan berkontribusi dalam pertemuan penting ini.
Diketahui, pemimpin delegasi Indonesia, yakni Amilin merupakan Putra Indramayu dari Kecamatan Haurgeulis, yang saat ini masih tercatat sebagai Guru Besar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam forum ini, Amilin menyampaikan tujuan diselenggarakannya forum tersebut untuk saling bertukar informasi dan pengalaman tentang Academic Quality Management System (AQMS) dan harmonisasi standar keahlian pada program pendidikan keterampilan Traditional Message and Spa, antar masing-masing peserta dari ketiga negara.
“Hasil yang ingin dicapai dari kegiatan ini, diharapkan dapat terwujud harmonisasi standar keahlian dan kesepahaman tentang sistem manajemen mutu akademik di tiga negara ini, terutama dalam mengelola program pendidikan keterampilan untuk bidang Traditional Message and Spa,” ungkap Amilin kepada Diskominfo Indramayu, Rabu (13/3/2024)
Lanjut Amilin, dengan terselenggaranya forum tersebut pada masa mendatang diharapkan terdapat adanya pengakuan kompetensi profesi bagi para tenaga kerja yang menggeluti bidang profesi ini, sehingga dapat bekerja dan meniti karier antar lintas negara di kawasan tiga negara Sub Regional ASEAN ini.
“Semoga adanya harmonisasi standar keahlian ini dapat menyamakan kualitas tenaga kerja yang bergelut di profesi tersebut sehingga kalau sudah sama kualitas keahliannya bukan hal yang tidak mungkin lagi para pekerja ini dapat merintis karier tidak hanya di dalam negeri tetapi lintas negara,” pungkasnya.
Selain dari BNSP sebagai salah satu unsur Pemerintah RI, dalam forum tersebut turut hadir pula perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI. Sedangkan representasi dari Pemerintah Thailand yang hadir antara lain dari Thailand International Cooperation Agency (TICA), Ministry of Foreign Affairs of Thailand, Department of Skill Development (DSD), Ministry of Labour of Thailand, Thai Spa Association.
Sementara itu, peserta yang hadir dari Asosiasi/Sektor Non Pemerintah antara lain The Bali Spa and Wellness Association (BSWA), Indonesian Spa Association, The Association of Malaysian Spas (AMSPA), dan Malaysia Association of Wellnes Trainer
(Heryanto/ Oto)