• Rab. Des 11th, 2024

MEDIA KOTA Online

Sarana Informasi Rakyat

Panglima KKB Murka, Tunjuk Hidung 4 Sosok Dianggap Numpang Hidup: Kamu Tahu Susahnya Kami Di Papua?

ByWira

Mei 15, 2022

Papua, mediakota-online.com
Panglima perang kelompok kriminal bersenjata di Ndugama, Egianus Kogoya marah besar.

Egianus Kogoya marah kepada Presiden Sementara Papua Barat, Benny Wenda.

Melalui video yang kini beredar di dunia maya, Egianus Kogoya tampak murka.

Dengan suara lantang dan tangan diacung-acungkan, Egianus Kogoya melontarkan pernyataan pedas yang ditujukan kepada orang-orangnya yang hidup luar negeri.

Orang-orang yang dimaksud Egianus Kogoya adalah mereka yang selama ini mengaku sebagai diplomat dan berjuang untuk Papua merdeka.

Bahkan dalam video tersebut, Egianus Kogoya secara blak-blakan menyebut nama satu per satu yang memang selama ini berada di luar negeri.

Nama-nama yang disebutkan itu, antara lain Benny Wenda, Sebby Sambom. Viktor Yemu dan Jefri Pagawa.

Keempat sosok ini dituding sebagai pihak yang hanya menumpang hidup dari keganasan KKB yang berperang di Papua.

“Kami berjuang setengah mati di hutan untuk Papua merdeka, tapi kalian yang hidup di luar negeri, mengaku sebagai diplomat, tapi hanya untuk kepentingan mencari keuntungan dari kami,” tandas Egianus Kogoya.

Egianus Kogoya memang marah besar. Dengan nada bicaranya yang melengking tinggi, ia menuding para figur tersebut tak optimal berjuang untuk Papua merdeka.

Akan tetapi tak diketahui persis faktor apa yang memicu, sehingga emosi panglima perang di Ndugama itu sama sekali tak terkendali.

Dia mengatakan: “Saudara Benny Wenda, tahukah kalian bagaimana perjuangan di Tanah Papua?”

“Saudara Sebby Sambom, apakah kalian rasakan bagaimana susahnya para pejuang kemerdekaan di Papua?”

“Kalian enak tinggal di luar sana, tapi kami di sini, siang malam berperang untuk Papua merdeka.”

“Pernahkah kalian merencanakan bagaimana merekrut anak-anak untuk jadi anggota supaya berperang?” kata Kogoya.

“Pernahkah kalian pikirkan bagaimana anak-anak Papua bisa sekolah, supaya nantinya mereka bisa membangun Papua?”

Dalam video yang viral tersebut, putra Silas Kogoya juga menandaskan, bahwa selama ini mereka terus berperang tanpa henti.

Peperangan yang dilakukan hanya untuk satu tujuan, yakni merebut kemerdekaan Papua dari tangan bangsa kolonial.

Yang dimaksud Egianus Kogoya dengan bangsa kolonial, adalah Indonesia.

Sebab, bagi Egianus Kogoya dan TPNPB-OPM serta di mata semua anak buahnya, Indonesia merupakan bangsa penjajah.

Sementara TNI Polri merupakan teroris yang menyusahkan rakyat Papua.

Rupanya pernyataan yang dialamatkan kepada empat orang Papua di luar negeri tersebut, mendapat respon langsung dari Sebby Sambom.

Sebagai Juru Bicara OPM, Sebby Sambom angkat bicara menyahuti pernyataan Egianus Kogoya yang bernada tudingan tersebut.

Ebby Sambom membalas pernyataan Egianus Kogoya dengan mengatakan, bahwa apa yang dikatakan itu, adalah tidak benar.

“Kami semua sebenarnya terus berjuang untuk Papua merdeka,” kata Sebby Sambom.

Sebagai pejuang KKB di luar negeri, kata Sebby Sambom, ia tak pernah berhenti sesaat pun untuk membangun jaringan internasional.

Saat ini, kata Sebby Sambom, TPNPB-OPM sesungguhnya semakin lemah. TPNPB-OPM tak bisa lagi berjuang untuk Papua merdeka.

Pasalnya, lanjut Sebby Sambom, TPNPB-OPM telah dikepung dari berbagai penjuru oleh TNI Polri, terorisnya Indonesia.

“Kau, Egianus Kogoya, adalah anak kecil yang baru tumbuh dan kaget melihat Papua yang kini mulai merdeka,” kata Sebby Sambom.

“Egianus itu tidak bersekolah sehingga tak mengerti apa itu diplomatik,” tandas Sebby Sambom.

Karena itu, katanya, lebih baik Egianus Kogoya diam dan berhenti dari tindakanmu yang menyusahkan masyarakat dengan merampok.

“Kau lebih baik diam, atau kami bongkar semua tempat persembunyianmu,” ancam Sebby Sambom dengan nada marah.

Sementara Benny Wenda yang telah memproklamirkan diri sebagai Presiden Sementara Papua, hingga kini tidak merespon pernyataan Egianus Kogoya itu.

Benny Wenda juga sepertinya tak mampu dijamah oleh personel KKB lainnya, baik di Papua maupun di luar Papua.

Dari fakta-fakta ini, sepertinya ada kesenjangan antara KKB yang berperang di Papua dengan para diplomatnya yang ada di luar negeri.

Pasalnya, para diplomat itu dituding Egianus Kogoya sebagai pihak yang hanya menumpang hidup dari peperangan yang dilancarkan TPNPB-OPM di Papua.

Bahkan dari peperangan itulah, para diplomat tersebut bisa mendapatkan sesuatu agar dapat menyambung hidup.

Dan, terlepas dari benar tidaknya tudingan tersebut, tapi kenyataan memperlihatkan bahwa KKB tetap eksis dengan berbagai tindak kejahatan.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, KKB melancarkan serangan yang membahayakan penerbangan.

Tindakan yang dilakukan, adalah menembak pesawat Asian One PK-LTF yang hendak mendarat di Bandara Aminggaru Ilaga pukul 09.30 WIT.

Akibat tindakan tersebut, empat armada penerbangan berhenti melayani rute ke wilayah tersebut.

Aksi berikutnya, adalah membakar perumahan guru SMA Negeri 1 di Kampung Wako, masih dalam Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

Peristiwa pembakaran rumah guru itu dilakukan pada Jumat 13 Mei 2022 malam.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Dia menuturkan, peristiwa itu pembakaran rumah guru itu, terjadi pada pukul 19.00 WIT.

“Pos 408 menerima informasi via HT bahwa telah terjadi pembakaran rumah guru SMA 1 Ilaga,” kata Kamal, Jumat malam.

Atas informasi tersebut, Ipda Kristofol R Lewirissa selaku Kanit Tindak Pidana, Satgas Operasi Damai Cartenz, langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian.

Akan tetapi, saat tiba di tempat kejadian perkara, aparat keamanan tak menemukan lagi para pecundang berada di tempat tersebut.

Bersama warga di sekitar lokasi kejadian, aparat pun berusaha memadamkan api hingga sekitar pukul 19.20 WIT.

Atas peristiwa tersebut, Kombes Pol Faisal Ramadhani, Wakil Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz, mengungkapkan, bahwa teror yang terjadi dalam dua pekan terakhir dilakukan oleh anak buah Luki Murib.

“Pelaku balas dendam. Luki Murib tewas saat kontak tembak di Kampung Eromaga 23 April 2022 lalu,” kata Faisal.

Luki Murib Tewas Dihantam Sniper

Untuk diketahui, Sabtu 23 April 2022, sniper TNI Polri menembak mati Luki Murib, perwira tinggi OPM yang berpangkat brigjen.

Luki Murib tewas diberondong sniper di Distrik Omukia, Kabupaten Puncak. Turut ditembak pula Badaki Kogoya, teman Luki Murib.

Luki Murip merupakan sniper KKB yang menembak mati Kabinda Papua Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha pada 25 April 2021 silam.

Luki Murib merupakan Panglima Lapangan Kodap III Kampung Ondugura, Nduga.

“Iteminus Luki Murid seorang sniper West Papua,” tulis akun@papuanijosani dikutip Senin 25 April 2022.

Dalam kejadian itu, Luki Murib ditembak saat kontak senjata antara pasukan TNI Polri vs KKB Papua di area Jembatan Ilame, Kampung Erogama, Distrik Omukia. (Irfan Arief/ Benn)

By Wira